Badan Pekerja Daerah Jawa Barat
Gereja Bethel Indonesia
Info BPD
September - Nopember
Navigation menu
© 2014 BPD JABAR GBI
BPD JABAR GBI
<< Previous page
Sekretariat :
Gedung Setyajaya Lt.3 - Ruang 11 , Jl.Pajajaran No.23 - Bogor 16143 Phone/Fax : 0251 - 8345717
sekretaris@bpdgbi-jabar.org



Membangun Keteladanan




Teladan mengandung arti sesuatu yang patut ditiru atau baik untuk dicontoh (KBBI). Teladan berasal dari 'hupodeigma‘ (Yun) yang dapat juga diartikan sebagai gambaran (Ibr 8:5). Jadi, teladan merupakan nilai-nilai yang baik dan patut ditiru oleh orang lain, sehingga mereka mengalami kebaikan dari nilai-nilai itu dan meninggalkan nilai-nilai mereka yang kurang atau tidak baik. Kristen adalah sesuatu yang unik sejak awal mula keberadaannya. Bukan merupakan ajaran keagamaan yang baru, tapi merupakan pelecehan atas perbedaan yang terjadi antara orang- orang yang mengikuti keteladanan Yesus dengan tradisi masyarakat saat itu (Kis 11:26). Perbedaan itu terus terjadi bahkan merupakan suatu keharusan yang harus terjadi sampai saat ini (Rom 12:2).
Kedewasaan Setiap orang yang mengikut Yesus, pasti akan mengalami perubahan di dalam gaya hidup mereka, karena Tuhan Yesus bukan memberikan sekedar teori pengaj aran agama, tetapi Ia sendiri rnelakukan apa yang diajarkanNya (Yoh 13:15). KeteladananNya merupakan contoh yang memberi kita kesadaran dan kekuatan bahwa kita pasti bisa melakukan kehendak Allah sebagaimana telah dilakukanNya, Bahkan sampai saat ini, kita bisa melihat dan membuktikan bahwa Firman dan kehadiranNya pasti akan mengubah setiap orang percaya (ITesalonika 1:5), dan membuat mereka menjadi dewasa rohani. Hingga pada akhirnya menjadi teladan-teladan rohani (ITesalonika 1:7). Membangun Teladan Untuk itulah sampai saat inipun, kita perlu melanjutkan membangun keteladanan yang sudah Tuhan Yesus dan para pemimpin kita terdahulu berikan ( Ibr 13:7). Karena kekristenan tidak sekedar bicara masalah keselamatan dan keagamaan, tetapi merupakan perubahan pola hidup yang membutuhkan contoh yang dapat ditiru sebagai kekuatan dalam menjalani proses perubahan itu. Dalam pelayanan, pemberitaan Firman dan pengajaran yang hebat belum tentu efektifdalam memenangkan jiwa. Tetapi ketika kita membangun diri agar menjadi teladan, itu akan lebih efektif untuk mengubah orang karena mereka tidak sekedar mendapatkan teori tetapi juga contoh. Keteladanan yang kita - sebagai pemimpin - berikan itulah yang menjadi dasar dan kekuatan bagi mereka untuk berubah. Karena itu, mau tidak mau, suka tidak suka kita harus membangun keteladanan dalam diri kita menjadi contoh yang dapat ditiru karena mempunyai nilai-nilai yang baik (I Tesalonika 1:7).
Pdm.Noviana  Nurtanio