Info BPD 1

Ketika kita menjadi orang percaya, bisa saja kita diperhadapkan pada keadaan yang sulit. Saat itulah kita harus menentukan apakah kita berpegang pada iman atau pada pikiran realistis, Bagaimana kita rnenyikapi keadaan seperti ini? Ternyata orang percaya pun bisa tergoda oleh godaan yang tidak disadarinya yaitu godaan rasio. Godaan ini berupa suara lembut yang muncul dalam hati pikiran kita yang mendorong kita untuk bertindak dengan rasio, padahal Tuhan mau kita bertindak dengan iman. Justru dalam situasi seperti inilah perlunya kita memiliki kedewasaan rohani, karena disitulah kita punya kesempatan untuk melihat kuasa dan mujizat Allah. Waktu para murid dirninta oleh Tuhan Yesus untuk memberi makan 5000 orang, mereka hanya memiliki 5 ketul roti dan 2 ikan saja. Untung mereka tidak tergoda untuk menggunakan rasionya, tetapi menyerahkan apa yang mereka miliki ke dalam tangan- Nya, sekalipun secara realistis mereka bisa katakan "tidak mungkin, tidak sanggup, tidak bisa” dan lain-lain. Saat itulah rasio dan iman haus diterapkan dalam ketaatan kepada Tuhan, sehingga akhirnya kuasa dan mujizat bisa bekerja dengan leluasa. Biarlah iman kita tidak bergantung pada hikmat manusia, karena akal dan rasio kita begitu kecil dibandingkan dengan kedahsyatan Tuhan yang besar. Manusia tidak terlepas dari pikiran. Pertempuran terbesar dalam diri kita adalah melawan pikiran kita sendiri. Mujizat disediakan Tuhan agar kita sungguh percaya bahwa Tuhan dapat melakukan perkara yang tidak terbatas. "Jika kita mati dengan Dia, maka kitapun akan hidup dengan Dia."