Badan Pekerja Daerah Jawa Barat
Gereja Bethel Indonesia
Info BPD
September - Nopember
Navigation menu
© 2014 BPD JABAR GBI
BPD JABAR GBI
<< Previous page
Sekretariat :
Gedung Setyajaya Lt.3 - Ruang 11 , Jl.Pajajaran No.23 - Bogor 16143 Phone/Fax : 0251 - 8345717
sekretaris@bpdgbi-jabar.org



Berfikir Positif
“Karena kami memikirkan yang baik, bukan hanya di hadapan Tuhan, tetapi juga di hadapan manusia ” (2 Korintus 8:21). Menurut kamus bahasa Indonesia karya Purwodarminto, berpikir adalah menggunakan akal budi yang sehat, sehingga tidaklah keliru bila ada seseorang yang bertutur kata dan berperilaku begitu ramah dan santun.
Itu merupakan bentuk pengejawantahan yang bersumber dari dasar pikiran yang baik dan sehat. Pada hakekatnya manusia diciptakan untuk berbuat baik, akan tetapi ketika dosa menguasai hati dan pikiran manusia maka rusaklah gambar diri Allah itu. Jika kita memiliki pikiran yang positif, maka hal-hal yang baik pasti akan terjadi bagi kita dan sesama. Pikiran positif adalah pikiran Allah.”Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaanNya tetap turun temurun (Mazmur 100 : 5). Adapun ciri-ciri pribadi yang selalu berpikir positif:

1. Bersyukur dalam segala hal ( 1 Tesalonika 5:18)
Bersyukur merupakan sebuah ung kapan hati dan perasaan terima kasih yang diberikan kepada Tuhan atas karya dan pertolongan-Nya dalam kehidupan kita. Memang seharusnya kita selalu bersyukur dalam segala keadaan. Seseorang yang dapat mengucap syukur membuktikan bahwa ia pribadi yang mengerti akan anugrah dan kedaulatan Tuhan dalam hidupnya.

2. Mau menjaga hati (Amsal 4:23)
Orang yang berpikir positif selalu menjaga hatinya, karena hati adalah bagian terpenting dalam kekristenan. Jika hati kita bersih, maka kita akan hidup berkenan kepada Allah. Namun di sisi lain, setan gencar melakukan serangan dengan sasaran utama adalah hamba Tuhan dan aktivis gereja melalui tiga cara yang klasik yaitu tahta, harta dan wanita. Maka tidaklah heran jika di hari-hari terakhir ini banyak Gereja yang tergoncang. Akibatnya kita kehilangan damai sejahtera, fokus hidup menjadi tidak jelas, menjadi lelah dan kehilangan gairah. Sebagai orang percaya, hati kita harus selalu bersih dan harus tetap dij aga dengan segala kewaspadaan,

3. Menguatkan hati (1 Samuel 30:6)
Berpikir positif berarti tidak pemah mau memikirkan hal-ha] yang mengurangi manisnya senyurnan, karena senyuman merupakan gambaran hati. Tidak selamanya orang di sekitar kita dapat menguatkan dan meneguhkan hati, terutama pada saat kita menghadapi masalah. Dalam hal menguatkan hati kita bisa belajar dari Daud. Ada beberapa hal luar biasa yang dialami Daud setelah menguatkan hatinya di dalam Tuhan. Pertama, hubungannya dengan Tuhan dipulihkan kembali (I Sam 30:7). Kedua, memiliki pikran yang tenang dan hati yang sabar (I Sam 30: l I-20). Peristiwa yang dialami Daud mungkin pernah juga kita alami, Tetapi orang percaya yang selalu berpikir positif akan selalu yakin bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan dirinya. Tuhan Yesus memberkati !
Pdt. Agus Octavianus